Home »
Santri
» Abu Muaz Mesir ajarkan santri matan manzhumah baiquniyyah
 |
Abu Muaz Muhammad Uwenah Mesir (Guru Besar Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee) sedang mengajarkan santri matan al manzhumah al baiquniyyah matan kitab ilmu mushthalahul hadist
Ilmu Mushthalah Hadis,
Ushul Hadis, atau Kaidah-kaidah Hadis adalah Kaidah-kaidah yang dengannya dapat
diketahui kondisi-kondisi para perawi (sanad) dan riwayat (matn); dari sisi
diterima atau ditolaknya.
Objek
pembahasan Sanad dan Matan; dari sisi diterima dan ditolaknya. Faidah
mempelajarinya santri diharapkan mampu membedakan hadis yang shahih (hujjah)
dari yang dhaif (bukan hujjah).
Keutamaan
mempelajarinya Imam Nawawi berkata, “Ilmu hadis adalah diantara ilmu yang
paling utama, yang mendekatkan kepada Rabb semesta alam. Bagaimana tidak, ia
adalah penjelasan atas jalan sebaik-baik makhluk, yang dahulu dan yang
terakhir.
Nama
nadzm Al-Madzumah al-Baiquniyyah al-Dimasyqy. Pengarang Umar bin Ahmad bin Fatuh
Al-Baiquny
Penulis
(al-Baiquny) berkata:
بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
أَبْدَأُ بِالحَمْدِ
مُصَلِّيًا عَلَى مُحَمَّدٍ
خَيْرِ نَبِيٍّ أُرْسِلاَ
Aku
Memulai dengan al-hamd (pujian kepada Allah), seraya bershalawat atas
Muhammmad,
sebaik-baik nabi yang diutus.
Penulis (al-Baiquni)
memulai nadzmnya dengan al-hamd. Al-hamd adalah
pensifatan al-mahmud (yang dipuji) dengan sifat yang sempurna, seraya mencintai
dan mengagungkannya. Adapun pensifatan dengan sifat yang sempurna tanpa cinta
dan pengagungan; karena takut misalnya, disebut al-madh, bukan al-hamd.
Kemudian bershalawat
kepada Muhammad. Shalat atau shalawat secara bahasa adalah doa. Adapun sholawat
Allah atas Rasul, maknanya adalah, sebagaimana yang dikatakan oleh Abul
‘Aliyah, bahwa shalawat Allah kepada Nabi-Nya adalah pujian Allah kepadanya
dihadapan penduduk langit. Shalawat hamba kepada Nabi berarti doa
(permohonan) agar Allah memujinya di hadapan penduduk langit.
Muhammad adalah nama Nabi
dan Rasul terakhir. Al-Baiquni mensifatinya dengan sebaik-baik nabi yang
diutus. Hal ini sesuai sabda Rasulullah, “Aku adalah tuan (sayyid) seluruh
manusia pada hari kiamat.
وَذِيْ مِنَ اقْسَامِ
الحَدِيْثِ عِدَّةْ
وَكُلُّ وَاحِدٍ أَتَى وَحَدَّهْ
|
Posting Komentar