![]() |
ǀ Alvia Hasli Ramadhan usai meraih syahadah (ijazah) di Markaz Kahilah li al-Dirasat al-Qur’aniyyah, di kawasan Hayy Sabi’, Kairo, Mesir, 21 Oktober 2020 ǀ |
Cairo – Pada hari peringatan Santri Nasional (HSN) Ke -VI
2020, Alvia Hasli Ramadhan, salah seorang alumni Dayah Darul Ihsan Abu Hasan
Krueng Kalee, Siem, Darussalam, Aceh Besar, Aceh – Indonesia yang sedang kuliah
di Universitas al-Azhar Kairo, Mesir, meraih syahadah (ijazah) dari Markaz
Kahilah li al-Dirasat al-Qur’aniyyah, di kawasan Hayy Sabi’, Kairo, Mesir,
21 Oktober 2020.
Syahadah prestisius tersebut diserahkan langsung oleh Syaikh
Muhammad Dasuqi Amin Kahilah selaku pimpinan Markaz Kahilah li al-Dirasat
al-Qur’aniyyah dan juga sekaligus mendapatkan izin langsung mengajarkannya
kepada masyarakat umum ilmu qiraat secara bersanad.
Syaikh Kahilah dikenal sebagai penulis kitab an-Nuqat
al-Hasan fi Dhabti wa Tajwidi al-Qur’an.
“Selain sebagai penulis produktif bidang Tajwid, Qiraat, dan
Ulumul Quran, beliua juga pemegang sanad qiraah ‘asyarah sugra
dan kubra, serta salah seorang dosen di al-Quran wa al-Qiraat wa
Ulumiha di Universitas al-Azhar al-Syarif.” Terang Ustadzah Zakiah
Zainul, Lc, MA
Adapun tahapan yang dilalui Alvia, begitu sapaan akrap alumni
Darul Ihsan asal Nagan Raya ini, bukan
perkara mudah sehingga bisa meraih syahadah,.
Di antaranya, Alvia mnyelesaikan hafalan sekira 1 tahun 3
bulan, dengan proses tahsin dan qiraat yang ketat dari para pengajar di markas
Kahilah, juga dibarengi tafsir ayat-ayat yang sulit dipahami dan rasm alquran (ilmu
yang mempelajari tentang penulisan mushat Al-Qur'an).
“Namun syukur alhamdulillah berkat inayah Allah swt, doa
guru dan orang tua, bisa tercapai sebagaimana mestinya.” Tambah Zakiah selaku
guru dayah Darul Ihsan.
Tgk H Musannif selaku Ketua Yayasan Dayah Darul Ihsan Abu
Hasan Krueng Kalee menyambut bahagia atas capaian Alvia.
Dan kami juga menerima berita dari Kairo via whatshapp insya
Allah dalam waktu dekat, akan disusul juga oleh Alumni Darul Ihsan bernama
Filzah Jannati.
Dengan capaian ini, semoga bisa termotivasi bagi santri
Darul Ihsan dan santri Aceh dan Indonesia untuk belajar dan mendalami ilmu qiraat, dimana ilmu
ini masih sangat langka dan asing khususnya di kalangan masyarakat Aceh dan
Indonesia pada umumnya.
“Karena Kahilah disamping menghafal al-Qur’an,
mengkaji, serta mendalami luasnya makna yang terkandung di dalamnya. Tidak hanya
sekedar hafal layaknya makhad tahfiz kita di Nusantara.” Terang Musannif. [mwh]
Posting Komentar